Berbagi itu indah

Hidup sesudah mati (04)

 


Hidup sesudah mati (04)

Assalamu ‘Alaikum Wr Wb

Salam 234, dalam kajian berikut saya akan mengetengahkan hasil dari kegiatan Jihad Pagi MTA Pusat Surakarta yang memberi pelajaran kepada saya tentang Hidup sesudah mati bagian yang keempat. Brosur ini saya simpan di sini dengan maksud agar tidak mudah hilang dan bisa saya buka sewaktu-waktu. Adapun bagi sahabat dan teman-teman yang menginginkan Brosur Aslinya bisa menghubungi MTA Pusat Surakarta, atau juga bisa Download di bagian yang saya sediakan.

#brosurjihadpagi

 

Ahad, 23 Agustus 2020/04 Muharram 1442

Brosur No. : 2017/2057/IF

~

Hidup sesudah mati (04)

~

Alam Qubur (Barzah) (Lanjutan)

3. Siksa qubur/ni’mat qubur.

Siksa qubur dan ni’mat qubur, yakni orang yang sudah mati dan sudah diqubur akan mendapat siksa atau ni’mat qubur. Menurut hadits-hadis bahwa orang yang mati itu akan mendapat siksa qubur atau ni’mat qubur.

~Dari ‘Aisyah, bahwasanya ada seorang wanita Yahudi datang kepadanya, lalu ia menyebutkan tentang siksa qubur. Wanita itu berkata, “Semoga Allah melindungimu dari siksa qubur”: Kemudian ‘Aisyah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang siksa qubur, maka beliau menjawab, “Ya benar, siksa qubur itu benar (ada)”. ‘Aisyah berkata, “Sesudah itu aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan shalat melainkan beliau memohon perlindungan dari siksa qubur”. [HR. Ahmad juz 9, hal. 532, no. 25474]

~Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Dahulu Rasulullah SAW berdo’a (di dalam shalatnya) Alloohumma innii a’uudzu bika min ‘adzaabil qobri wa min ‘adzaabin naar, wa min fitnatil mahyaa wal mamaat, wa min fitnatil masiihid dajjaal. (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa qubur, dari siksa neraka, dari fitnah hidup dan mati dan dari fitnah Masiihid Dajjaal”. [HR. Bukhari 2 : 103].

~Dari ‘Aisyah, ia berkata : Ada dua orang wanita Yahudi Madinah datang kepadaku, lalu keduanya bercerita kepadaku, bahwasanya penghuni qubur itu akan disiksa dalam qubur mereka. Lalu aku tidak percaya dan masih ragu, lalu kedua wanita itu keluar. Kemudian Nabi SAW datang, lalu aku berkata kepada beliau. “Ya Rasulullah, sesungguhnya tadi ada dua wanita Yahudi, Aku ceritakan kepada beliau (perkataan wanita Yahudi itu). Maka Rasulullah SAW bersabda, “Dua wanita Yahudi itu benar. Sesungguhnya penghuni qubur itu disiksa (di qubur mereka) dengan siksaan yang didengar oleh binatang-binatang semuanya”. (‘Aisyah berkata), ”Sesudah itu aku tidak pernah melihat beliau melakukan shalat, melainkan beliau memohon perlindungan dari siksa qubur”. [HR. Bukhari 7: 158]

~Dari Abu Sa'id Al-Khudriy, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Dilepaskan untuk menyiksa orang kafir di dalam quburnya, sembilan puluh sembilan ular mematuk (menggigit) dia hingga hari qiyamat”. [HR. Ahmad juz 4, hal. 77, no. 11334]

~Dari Jabir bin 'Abdillah RA, ia berkata : Pada suatu hari Nabi SAW masuk ke suatu kebun kurma kepunyaan kaum bani Najjar, lalu beliau mendengar suara orang-orang dari bani Najjar yang mati di jaman jahiliyah, disiksa di qubur mereka. [HR. Ahmad juz 5, hal. 13, no. 14155]

~Dari Ibnu ‘Abbas RA, dari Nabi SAW, bahwasanya beliau SAW melewati dua qubur, lalu bersabda, “Sesungguhnya penghuni dua qubur ini sedang disiksa, dan keduanya tidak disiksa dalam urusan yang (dianggap) besar. Adapun salah seorang dari keduanya, ia tidak membersihkan diri dari kencingnya. Sedangkan yang satunya lagi, suka namimah (mengadu domba)”. Kemudian beliau mengambil pelepah kurma yang masih basah, lalu beliau membelahnya menjadi dua bagian, kemudian menancapkan tiap bagian pada setiap qubur. Para shahabat bertanya, “Untuk apakah engkau melakukan itu ya Rasulullah ?”. Beliau bersabda, “Mudah-mudahan akan diringankan siksa kedua orang ini selama pelepah kurma itu belum kering”. [HR. Bukhari juz 2, hal. 98]

~Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata : Rasulullah SAW pernah melewati dua qubur, lalu beliau bersabda, “Ketahuilah, sesungguhnya dua penghuni qubur ini sedang disiksa. Keduanya tidak disiksa lantaran perkara yang (dianggap) besar. Adapun seorang dari keduanya dahulu biasa kesana-kemari berbuat namimah. Adapun seorang yang lain dahulu tidak menjaga (tidak bersih) dari kencing”. Ibnu ‘Abbas berkata : Lalu beliau minta diambilkan pelepah kurma yang masih basah, lalu beliau membelahnya menjadi dua, kemudian beliau menancapkan untuk yang ini satu, dan yang itu satu. Kemudian beliau bersabda, “Mudah-mudahan mereka diringankan dari siksa, selama pelepah kurma itu masih basah”. [HR. Muslim juz 1, hal. 240, no. 111]

Hadits-hadits tersebut menunjukkan adanya siksa qubur. Adapun yang menunjukkan adanya ni’mat qubur, sebagaimana hadits berikut ini :

~Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Sesungguhnya orang mu’min itu di dalam quburnya berada di suatu kebun yang hijau, diluaskan quburnya tujuh puluh hasta dan diterangi baginya seperti bulan purnama. (Kemudian Rasulullah SAW bertanya), "Tahukah kalian, berkenaan dengan apa ayat fainna lahuu ma’iisyatan dlonkaw wa nahsyuruhuu yaumal qiyaamati a’maa ini diturunkan ?". [QS. Thaahaa : 124] Tahukah kalian, apa penghidupan yang sempit itu ?". Para shahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu". Beliau bersabda, "Yaitu siksanya orang kafir di dalam quburnya. Demi Tuhan yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya akan dilepaskan padanya sembilan puluh sembilan tinniin. Tahukah kalian apa tinniin itu ? Yaitu tujuh puluh ular, setiap ular mempunyai tujuh kepala, yang mereka itu mematuknya dan mengkoyaknya sampai hari qiyamat". [HR. Ibnu Hibban juz 7, hal. 392, no. 3122]

~Dari Al-Baraa' bin 'Aazib, ia berkata, "Kami pernah keluar bersama Rasulullah SAW untuk mengubur jenazah seorang laki-laki Anshar, kami pun tiba di pemakaman. Ketika itu liang lahad belum selesai, maka Rasulullah SAW duduk, lalu kami ikut duduk di samping beliau. Kami diam, seakan-akan di atas kepala kami ada burung (menunjukkan suasana yang tenang). Saat itu beliau memegang sebatang kayu yang ditancapkan ke tanah, lalu beliau mengangkat kepala dan bersabda, "Mohonlah perlindungan kepada Allah dari siksa qubur". Beliau bersabda demikian dua atau tiga kali. Dalam haditsnya Jarir ada tambahan kalimat : (Maksudnya : Disini mohonlah perlindungan kepada Allah dari siksa qubur). Beliau melanjutkan sabdanya, "Sungguh mayat itu masih mendengar derap sandal para pelayat saat mereka berpaling akan pulang, yakni ketika ditanyakan kepadanya, 'Hai orang ini, siapa Tuhanmu ? Apa agamamu ? Dan siapa Nabimu ?". (Hannad menyebutkan) Beliau bersabda, "Lalu ada dua malaikat mendatanginya seraya mendudukkannya. Dua malaikat itu bertanya, "Siapa Tuhanmu ?". Mayat itu menjawab, "Tuhanku adalah Allah". Dua malaikat itu bertanya lagi, "Apa agamamu?". Mayat itu menjawab, "Agamaku adalah Islam". Dua malaikat itu bertanya lagi kepadanya, "Siapa laki-laki yang diutus kepada kalian ini ?". Ia menjawab, "Dia adalah Rasulullah SAW". Dua malaikat itu bertanya lagi, "Apa yang membuat kamu tahu ?". Mayat tersebut menjawab, "Aku membaca Kitabullah, lalu aku mengimaninya dan membenarkannya". Dalam haditsnya Jarir ada tambahan, "Maka inilah makna firman Allah 'Azza wa Jalla (yang artinya), "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat, dan Allah menyesatkan orang-orang yang dhalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki". (QS. Ibrahim : 27). Kemudian kedua perawi riwayatnya sama : Beliau bersabda, "Kemudian ada suara dari langit yang menyeru, "Benarlah apa yang dikatakan oleh hamba-Ku, hamparkanlah permadani dari surga untuknya, bukakan untuknya pintu surga dan berikan kepasdanya pakaian surga". Beliau melanjutkan sabdanya, "Kemudian datang kepadanya wewangian surga, lalu kuburnya diluaskan sejauh mata memandang". Selanjutnya beliau bersabda, "Jika yang meninggal itu adalah orang kafir, maka ruhnya akan dikembalikan kepada jasadnya. Saat itu datanglah dua malaikat seraya mendudukkannya. Kedua malaikat itu bertanya, "Siapa Tuhanmu ?". Maka ia menjawab, "Hah, hah, hah. Aku tidak tahu". Malaikat itu bertanya lagi kepadanya, "Apa agamamu ?". Maka ia menjawab, "Hah, hah. Aku tidak tahu". Dua malaikat itu bertanya lagi, "Siapa lakilaki yang diutus kepada kalian ini ?". Maka ia menjawab, "Hah, hah. Aku tidak tahu". Setelah itu ada suara dari langit yang menyeru, "Ia telah berdusta. Berikan kepadanya hamparan dari neraka, berikan kepadanya pakaian dari neraka, dan bukakanlah pintu neraka untuknya". Beliau melanjutkan sabdanya, "Kemudian datang kepadanya panas dan baunya neraka. Dan kuburnya disempitkan hingga tulang-tulangnya saling berhimpitan". Dalam haditsnya Jarir disebutkan : Beliau bersabda, "Kemudian ia dibelenggu dalam keadaan buta dan bisu, dan baginya disediakan sebuah pemukul dari besi, seandainya pemukul itu dipukulkan pada sebuah gunung, niscaya akan menjadi debu". Beliau bersabda, "Mayat orang kafir itu lalu dipukul dengan pemukul tersebut hingga suaranya terdengar oleh semua makhluq; dari ujung timur hingga ujung barat, kecuali jin dan manusia, hingga ia menjadi debu". Beliau meneruskan sabdanya, "Setelah itu, ruhnya dikembalikan lagi". [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 239, no. 4753]

~Dari Anas bin Maalik, ia berkata : Nabiyullah SAW bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba jika diletakkan di dalam quburnya dan teman-temannya sudah meninggalkannya, ia masih mendengar suara sandal mereka. Kemudian ia didatangi dua malaikat, lalu mendudukkannya dan bertanya, “Apa pendapatmu tentang laki-laki ini (Muhammad SAW) ?”. Adapun orang mukmin akan menjawab, “Aku bersaksi bahwa dia hamba Allah dan utusan-Nya”. Maka dikatakan kepadanya, “Lihatlah tempatmu yang di neraka, Allah telah menggantinya dengan tempat di surga”. Maka ia dapat melihat keduanya”. Qatadah berkata, “Dan disebutkan kepada kami bahwasanya mayyit itu diluaskan quburnya seluas 70 hasta, dan dipenuhi quburnya dengan kenikmatan hingga hari mereka dibangkitkan. [HR. Muslim juz 4, hal. 2200, no. 70]

Bersambung …….

Brosur asli dan lengkap bisa (Download di sini)

0 Response to "Hidup sesudah mati (04)"

Posting Komentar