Hidup sesudah mati (07)
Hidup sesudah mati (07)
Assalamu
‘Alaikum Wr Wb
Salam 234,
dalam kajian berikut saya akan mengetengahkan hasil dari kegiatan Jihad Pagi
MTA Pusat Surakarta yang memberi pelajaran kepada saya tentang Hidup sesudah
mati bagian yang ketujuh. Brosur ini saya simpan di sini dengan maksud agar
tidak mudah hilang dan bisa saya buka sewaktu-waktu. Adapun bagi sahabat dan
teman-teman yang menginginkan Brosur Aslinya bisa menghubungi MTA Pusat
Surakarta, atau juga bisa Download di bagian yang saya sediakan.
#brosurjihadpagi
Ahad,
13 September 2020/25 Muharram 1442
Brosur
No. : 2020/2060/IF
~
Hidup
sesudah mati (07)
~
Hari Qiyamat (Lanjutan).
Hanya Allah
yang mengetahui kapan terjadinya qiyamat. Nabi SAW hanya diberitahu tentang
tanda-tanda akan datangnya hari qiyamat.
Di
dalam hadits disebutkan :
~Dari Abu
Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Bertanyalah kalian kepadaku
!”. Para shahabat enggan bertanya. Lalu datang seorang laki-laki, dia duduk
pada kedua lututnya dan bertanya, “Ya Rasulullah, apakah Islam itu ?”.
Rasulullah SAW menjawab, “Islam ialah engkau tidak menyekutukan sesuatu apapun
kepada Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan berpuasa Ramadlan”. Orang
itu berkata, “Engkau benar”. Orang itu bertanya lagi, “Ya Rasulullah, apakah
iman itu ?”. Rasulullah SAW menjawab, “Iman ialah engkau beriman kepada Allah,
para malaikat-Nya, kitab-Nya, tentang bertemu dengan-Nya, para utusan-Nya dan
beriman pada hari berbangkit, serta beriman kepada taqdir seluruhnya”. Orang
itu berkata, “Engkau benar”. Orang itu bertanya lagi, “Ya Rasulullah, apakah
ihsan itu ?”. Rasulullah SAW bersabda, “Ihsan ialah engkau takut kepada Allah
seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak bisa melihat-Nya, maka
ketahuilah bahwa Dia selalu melihatmu”. Orang itu berkata, “Engkau benar”.
Orang itu bertanya lagi, “Ya Rasulullah, kapankah hari qiyamat terjadi ?”.
Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang ditanya tentang masalah itu tidak lebih
mengetahui daripada orang yang bertanya. Tetapi akan kuberitahukan kepadamu
tanda-tandanya. Apabila kamu melihat ada budak perempuan melahirkan majikannya,
maka itu merupakan sebagian dari tanda-tandanya. Apabila kamu melihat
orang-orang yang semula tidak bersandal, telanjang, tuli dan bisu (miskin dan
bodoh) menjadi para penguasa di bumi, itulah diantara tanda-tandanya. Apabila
kamu melihat orang-orang (yang dahulunya) penggembala kambing, saling
bermewah-mewah dan bermegah-megah dalam bangunan, maka itulah diantara
tanda-tandanya. Ada lima perkara ghaib tidak ada yang mengetahuinya kecuali
Allah”. Kemudian Rasulullah SAW membaca ayat, (yang artinya) “Sesungguhnya
Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari qiyamat, dan
Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan
tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana
dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” [QS.
Luqmaan : 34[. Kemudian orang itu bangkit (pergi). Lalu Rasulullah SAW
bersabda, “Panggillah dia kembali !”. Orang itu dicari-cari, tetapi para
shahabat tidak dapat menemukannya. Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Itu tadi
adalah Jibril, dia ingin agar kalian belajar, karena kalian tidak mau
bertanya”.
[HR.
Muslim juz 1, hal. 40, no. 7]
~Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Pada suatu
hari Rasulullah SAW berada di tengah-tengah para shahabatnya, lalu ada seorang
laki-laki datang seraya bertanya, "Ya Rasulullah, apakah iman itu ?".
Beliau menjawab, "Iman ialah kamu beriman kepada Allah, para malaikat-Nya,
kitab-Nya, beriman kepada pertemuan dengan-Nya, beriman kepada para Rasul-Nya,
dan kamu beriman kepada hari berbangkit di akhirat". Orang laki-laki itu
bertanya lagi, "Ya Rasulullah, apakah Islam itu ?". Beliau menjawab,
"Islam ialah kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatu apapun, mendirikan shalat wajib, membayar zakat yang difardlukan, dan
berpuasa Ramadlan". Orang laki-laki itu bertanya lagi, "Ya
Rasulullah, apakah ihsan itu ?". Beliau menjawab, "Ihsan ialah kamu
menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, sungguh jika kamu tidak bisa
melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu"' Orang laki-laki itu
bertanya lagi, "Ya Rasulullah, kapankah hari qiyamat itu ?". Beliau
menjawab, "Orang yang ditanya tentangnya tidak lebih mengetahui daripada
orang yang bertanya. Tetapi akan aku ceritakan kepadamu tentang tanda-tandanya.
Yaitu apabila budak perempuan melahirkan tuannya, itulah diantara
tanda-tandanya. Apabila orang yang dahulunya telanjang, tanpa alas kaki menjadi
para pemimpin, itulah diantara tanda-tandanya. Apabila para penggembala kambing
saling berlomba bermegah-megah dalam (mendirikan) bangunan, itulah diantara
tanda-tandanya. Dalam lima hal, tidak ada yang mengetahuinya kecuali
Allah". Kemudian Rasulullah SAW membaca ayat (yang artinya),
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari
Qiyamat, dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam
rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana
dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS.
Luqman: 34). Kemudian orang laki-laki tersebut berpaling pergi. Lalu Rasulullah SAW bersabda, "Suruhlah orang laki-laki
itu kembali !". Maka para shahabat mencarinya, namun mereka tidak melihat
sesuatu pun. Lalu Rasulullah SAW bersabda, "Itu tadi adalah Jibril, dia
datang untuk mengajar manusia tentang agama mereka".
[HR.
Muslim juz 1, hal. 39, no. 5]
~Dari Yahya bin Ya'mar dia berkata, "Orang yang pertama kali
tidak percaya taqdir di Bashrah adalah Ma'bad Al-Juhaniy. Kemudian ketika aku
dan Humaid bin Abdurrahman Al-Himyari pergi hajji atau 'umrah, kami berkata,
"Seandainya kami bertemu dengan salah seorang shahabat Rasulullah SAW,
maka kami akan bertanya kepadanya tentang sesuatu yang mereka katakan berkaitan
dengan taqdir". Lalu 'Abdullah bin 'Umar
bin Al-Khaththab diberi taufiq (oleh Allah) untuk kami ketika dia masuk
masjid. Lalu aku dan temanku mendekatinya. Salah seorang dari kami di sebelah
kanannya dan yang lain di sebelah kirinya. Aku mengira bahwa temanku akan
mewakilkan pembicaraan kepadaku, maka aku berkata, "Wahai Abu 'Abdur
Rahman, sesungguhnya di daerah kami ada orang-orang yang membaca Al-Qur'an dan
mencari ilmu, (Yahya bin Ya'mar menceritakan keadaan mereka), tetapi mereka
menganggap bahwa taqdir itu tidak ada, dan yang terjadi adalah sesuatu yang
baru (tidak didahului oleh taqdir dan ilmu Allah)". Maka 'Abdullah bin 'Umar menjawab, "Apabila kamu bertemu dengan
orang-orang itu, beritahukanlah kepada mereka bahwa aku berlepas diri dari
mereka, dan bahwa mereka berlepas diri dariku. Dan demi Tuhan yang Abdullah bin
'Umar bersumpah dengan-Nya, seandainya salah seorang dari mereka menafqahkan
emas sebesar gunung Uhud, niscaya sedeqahnya itu tidak akan diterima oleh Allah
sehingga ia beriman kepada taqdir". Kemudian Ibnu 'Umar berkata : Telah
menceritakan kepadaku ayahku, yaitu 'Umar bin Khaththab, ia berkata,
"Dahulu pada suatu hari ketika kami berada di sisi Rasulullah SAW,
tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang memakai baju sangat putih, rambutnya
sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan, dan tidak ada
seorang pun diantara kami yang mengenalnya, ia datang kepada Nabi SAW lalu
menyandarkan dua lututnya pada dua lutut Nabi SAW, dan meletakkan kedua tapak
tangannya pada kedua paha Nabi SAW, orang laki-laki itu berkata, "Ya
Muhammad, beritahukanlah kepadaku tentang Islam ?". Rasulullah SAW
menjawab, "Islam ialah kamu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah
dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat,
berpuasa Ramadlan, dan berhajji ke Baitullah jika kamu mampu
melaksanakannya". Orang laki-laki itu berkata, "Kamu benar".
('Umar bin Khaththab) berkata, "Maka kami heran terhadapnya, dia
menanyakannya dan membenarkannya". Orang laki-laki itu bertanya lagi,
"Beritahukanlah kepadaku tentang iman ?". Beliau menjawab, "Iman
ialah kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para
Rasul-Nya, beriman kepada hari akhir, dan taqdir baik dan buruk". Orang
laki-laki itu berkata, "Kamu benar". Orang laki-laki itu bertanya
lagi, "Beritahukanlah kepadaku tentang ihsan ?". Beliau menjawab,
"Ihsan ialah kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, jika kamu
tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu". Orang laki-laki itu
bertanya lagi, "Beritahukanlah kepadaku kapan terjadinya hari qiyamat
?". Beliau menjawab, "Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui
daripada orang yang bertanya". Orang laki-laki itu bertanya lagi,
"Beritahukanlah kepadaku tentang tanda-tandanya ?". Beliau menjawab,
"Apabila budak perempuan melahirkan
tuannya, (itu diantara tanda-tandanya). Dan kamu melihat orang yang
dahulunya tidak beralas kaki, telanjang, miskin, penggembala kambing, mereka
bermegah-megah dalam mendirikan bangunan, (itu diantara tanda-tandanya)".
Kemudian orang laki-laki itu pergi. Maka aku tetap saja heran. Kemudian
Rasulullah SAW bertanya kepadaku, "Hai 'Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi ?".
Aku menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui". Beliau
bersabda, "Dia adalah Jibril, dia datang kepada kalian untuk mengajarkan
agama kalian".
[HR. Muslim juz
1, hal. 36, no. 1]
Bersambung
........
Brosur Asli dan lengkap bisa (download di sini)
0 Response to "Hidup sesudah mati (07)"
Posting Komentar