Hidup sesudah mati (05)
Hidup sesudah mati (05)
Assalamu
‘Alaikum Wr Wb
Salam
234, dalam kajian berikut saya akan mengetengahkan hasil dari kegiatan Jihad
Pagi MTA Pusat Surakarta yang memberi pelajaran kepada saya tentang Hidup
sesudah mati bagian yang kelima. Brosur ini saya simpan di sini dengan maksud
agar tidak mudah hilang dan bisa saya buka sewaktu-waktu. Adapun bagi sahabat
dan teman-teman yang menginginkan Brosur Aslinya bisa menghubungi MTA Pusat
Surakarta, atau juga bisa Download di bagian yang saya sediakan.
#brosurjihadpagi
Ahad,
30 Agustus 2020/11 Muharram 1442
Brosur
No. : 2018/2058/IF
~
Hidup
sesudah mati (05)
~
Alam Qubur
(Barzah)(Lanjutan)
4. Diperlihatkan tempat duduknya di surga atau di neraka.
Orang
yang sudah mati akan diperlihatkan tempat duduknya (ketetapannya) di surga atau
di neraka setiap pagi dan petang. Tentang hal ini dijelaskan dalam ayat
Al-Qur’an dan hadits Nabi SAW. Firman Allah SWT :
~Kepada
mereka itu diperlihatkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari qiyamat,
(diperintahkan kepada malaikat), “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya di dalam
sekeras-keras siksa”. [QS. Al-Mu’min : 46]
~Dari
Ibnu ‘Umar bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya salah seorang
diantara kalian apabila meninggal dunia akan diperlihatkan kepadanya tempat
duduknya di waktu pagi dan petang. Jika ia termasuk ahli surga, maka akan
diperlihatkan surga kepadanya. Dan jika ia termasuk ahli neraka, akan
diperlihatkan neraka kepadanya. Lalu dikatakan kepadanya, “Ini adalah tempatmu
hingga Allah membangkitkan kamu kepadanya pada hari qiyamat”. [HR. Muslim juz
4, hal. 2199, no. 65]
~Dari
Ibnu ‘Umar, ia berkata : Nabi SAW bersabda, “Apabila seseorang meninggal dunia,
akan diperlihatkan tempat duduknya pada pagi dan petang. Apabila ia termasuk
ahli surga maka diperlihatkan surga. Dan jika ia termasuk ahli neraka maka
diperlihatkan neraka”. Nabi SAW bersabda : Kemudian dikatakan kepadanya, “Ini
adalah tempatmu yang kamu akan dibangkitkan padanya besok pada hari qiyamat”.
[HR. Muslim juz 4, hal. 2199, no. 66]
5. Tempat
ketetapan ruuh.
Tempat
ketetapan ruuh, yakni orang yang sudah mati, ruuhnya akan tetap di tempat yang
ditentukan baginya. Firman Allah SWT :
~Dan
mereka bertanya kepadamu tentang ruuh. Katakanlah, "Ruuh itu termasuk
urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".
[QS. Al-Israa’’ : 85]
~Dari
Masruq, ia berkata : Kami bertanya kepada Abdullah (yakni Ibnu Mas’ud) tentang
ayat (yang artinya), “Janganlah sekali-kali kalian menyangka orang-orang yang
terbunuh di jalan Allah itu mati, akan tetapi mereka itu hidup di sisi Tuhan
mereka dan diberi rezqi”. (QS. Ali ‘Imraan : 169), ‘Abdullah berkata :
Ketahuilah, sungguh kami pernah menanyakan hal itu (kepada Nabi SAW), maka
beliau bersabda, “Ruuh-ruuh orang-orang yang mati syahid itu di sisi Allah di
temboloktembolok burung hijau, untuk mereka itu lampu-lampu yang bergantung di
‘Arsy, burung-burung itu berjalan-jalan di surga kemana saja ia suka, kemudian
kembali kepada lampu-lampu (yang menggantung di bawah ‘Arsy)”. Kemudian Tuhan
muncul kepada mereka lalu berfirman, “Apakah kalian menginginkan sesuatu ?”.
Mereka menjawab, “Apa lagi yang kami inginkan, sedangkan kami bisa
berjalanjalan di surga kemana saja yang kami suka ?”. [HR. Muslim juz 3,hal.
1502, no. 121]
~Dari
Ka’ab bin Maalik, ia menceritakan dari Rasulullah SAW, beliau bersabda,
“Sesungguhnya ruuh orang mu’min itu adalah burung di pohon-pohon surga hingga
Allah ‘Azza wa Jalla memasukkannya ke badannya di hari qiyamat. [HR. Nasaaiy
juz 4, hal. 108]
~Dari
Abu Hurairah, ia berkata : Apabila ruuh orang mukmin keluar, dua malaikat
menjemputnya dan membawanya naik. (Hammad berkata : Abu Hurairah menyebutkan
harum baunya seperti minyak wangi). Dan penghuni langit berkata, “Ini adalah
ruuh yang baik yang datang dari bumi. Semoga Allah memberikan rahmat kepadamu
dan kepada jasad yang engkau tempati”. Lalu ruuh itu dibawa ke hadapan Tuhannya
‘Azza wa Jalla, lalu Dia berfirman, “Bawalah ia ke batas yang terakhir
(Sidratul Muntaha)”. Dan apabila ruuh orang kafir keluar, (Hammad berkata : Abu
Hurairah menyebutkan busuknya bau ruuh itu dan ia dilaknati). Kemudian penghuni
langit berkata, “Ini adalah ruuh yang jelek yang datang dari bumi”. Kemudian
difirmankan, “Bawalah ia ke tempat terakhir (ke Sijjin)”. Abu Hurairah berkata,
“Lalu Rasulullah SAW menutupkan kain tipis ke hidungnya demikian”. [HR. Muslim
juz 4, hal. 2202, no. 75]
6. Dibangkitkan
pada hari kebangkitan.
Orang-orang
yang sudah mati itu akan dibangkitkan dari quburnya di hari qiyamat, yaitu
ruuhnya dimasukkan ke badannya sehingga hidup kembali. Firman Allah SWT :
~Dan
ditiuplah sangkakala. Maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari quburnya
(menuju) Tuhan mereka. Mereka berkata, “Aduhai celakalah kami, siapakah yang
membangkitkan kami dari tempat tidur kami ? Inilah yang dijanjikan Allah yang
Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul-Nya. Tidak adalah teriakan itu selain
sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami”.
[QS. Yaasiin : 51-53]
~Dan
dia membuat perumpamaan bagi Kami, dan dia lupa kepada kejadiannya, ia
berkata,.”Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur
luluh ?". (78) Katakanlah, "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang
menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala
makhluq, (79) [QS. Yaasiin : 78-79]
~(Demikianlah
keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang
dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia) (99) agar
aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali
tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan
mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. (100) [QS. AlMukminun :
99-100]
~Dan
pada hari terjadinya qiyamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa, “Mereka
tidak berdiam (dalam qubur) melainkan sesaat (saja)”. Seperti demikianlah
mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran). (55) Dan berkata orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir),
"Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam qubur) menurut ketetapan Allah,
sampai hari berbangkit, maka inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu
tidak meyakini (nya). (56) [QS. Ar-Ruum : 55-56]
~Tidaklah
Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam qubur) itu melainkan
hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya
Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. [QS. Luqman : 28]
~Manusia
berkata, “Apakah apabila aku sudah mati, sungguh-sungguh akan dibangkitkan
menjadi hidup kembali ?”. (Allah berfirman), “Tidakkah manusia ingat bahwa Kami
telah menciptakannya dahulu, padahal (asalnya) ia tidak ada sama sekali ?”.
[QS. Maryam : 66-67]
~Mereka
berkata, “Apakah apabila kami telah menjadi tulang belulang dan bendabenda yang
hancur, apa benar-benarkah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluq yang
baru ?”. (49) Katakanlah, “Jadilah kamu sekalian batu atau besi (50), atau
suatu makhluq dari makhluq yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiranmu”. Maka
mereka akan bertanya, “Siapakah yang akan menghidupkan kami kembali ?”.
Katakanlah, “Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama”. Lalu mereka
akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata, “Kapankah itu
(akan terjadi) ?”. Katakanlah, “Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat” (51).
[QS. Al-Israa’ : 49-51]
~Dan
apabila mereka diberi pelajaran mereka tiada mengingatnya. (13) Dan apabila
mereka melihat sesuatu tanda kebesaran Allah, mereka sangat menghinakan. (14)
Dan mereka berkata, “Ini tiada lain hanyalah sihir yang nyata. (15) Apakah
apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta menjadi tulang belulang,
apakah benar-benar kami akan dibangkitkan (kembali)?. (16) Dan apakah
bapak-bapak kami yang telah terdahulu (akan dibangkitkan pula) ?”. (17)
Katakanlah, “Ya, dan kamu akan terhina”. (18) Maka sesungguhnya kebangkitan itu
hanya dengan satu teriakan saja, maka tibatiba mereka melihatnya. (19) [QS.
Ash-Shaaffaat : 13-19]
~Hai
manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari qubur), maka
(ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang
sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu
dan Kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah
ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan
berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan diantara kamu ada yang
diwafatkan dan (ada pula) diantara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun,
supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya.
Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di
atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam
tumbuh-tumbuhan yang indah. (5) Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah,
Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan
sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala suatu, (6) dan sesungguhnya hari
qiyamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya, dan bahwasanya Allah
membangkitkan semua orang di dalam qubur. (7) [QS. AlHajj : 5-7]
Bersambung
........
Brosur asli dan lengkap bisa (Download di sini)
0 Response to "Hidup sesudah mati (05)"
Posting Komentar